Dirjen Kebudayaan, Nadjamuddin Ramly, menyebut generasi muda sebagai tombak pemajuan budaya batik. Hal ini disampaikan dalam acara pembukaan Festival Batik Nusantara yang digelar di Jakarta baru-baru ini.
Dalam sambutannya, Dirjen Kebudayaan menekankan pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan dan mengembangkan budaya batik. Menurutnya, batik merupakan warisan budaya yang sangat berharga dan kaya akan makna serta nilai-nilai tradisional yang harus dijaga dan dilestarikan.
Generasi muda diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam mempromosikan batik sebagai salah satu kekayaan budaya Indonesia yang patut dibanggakan. Mereka diharapkan dapat terus mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam mendesain dan memproduksi batik, sehingga batik Indonesia tetap relevan dan diminati oleh masyarakat baik di dalam maupun luar negeri.
Dirjen Kebudayaan juga menekankan pentingnya pendidikan dan pembinaan terhadap generasi muda dalam bidang batik. Melalui pendekatan edukasi dan pelatihan, diharapkan generasi muda dapat memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam batik dan menjadi pelopor dalam memperkenalkan batik kepada generasi selanjutnya.
Festival Batik Nusantara sendiri merupakan wadah bagi para seniman, desainer, dan pecinta batik untuk berkumpul dan berkolaborasi dalam memajukan budaya batik. Melalui berbagai kegiatan seperti pameran, workshop, dan seminar, para peserta dapat menggali potensi dan inspirasi baru dalam dunia batik.
Dengan semangat dan kecintaan generasi muda, diharapkan budaya batik akan terus berkembang dan menjadi kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Dirjen Kebudayaan optimis bahwa generasi muda akan menjadi garda terdepan dalam melestarikan dan memajukan budaya batik, sehingga warisan budaya ini dapat terus hidup dan berkembang untuk generasi-generasi yang akan datang.